jika ku berjalan di satu titik lalu ku berhenti
dan aku merenungi hari-hari laluku
membuatku bergetar hingga tak mampu berjalan kedepan
disaat itu kulambaikan bendera putih ditanganku
sebagai tanda kekuatanku telah hilang
dan tak seorangpun membuatku bangkit
tapi sang penguasa berkata
"hidupmu adalah untuk hidup"
lalu aku merenungi lagi hidupku
kuputuskan untuk kembali berjalan walaupun tertatih-tatih
seakan-akan aku adalah tentara perang
yang seluruh tubuhnya terkena tembakan dan berdarah-darah
yang jalannya perlahan-lahan dan kesakitan
hingga sampai ditengah jalan tak kutemui apapun
tak kurasakan apapun dan tak kulihat apapun
hingga akupun tak tahu akhirnya...
Created By. Septian Pratama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar